Dalam berkomunikasi,
kita tentunya tidak hanya mengandalkan pesan verbal saja, namun juga ada
pesan-pesan nonverbal yang ikut mengiringi proses komunikasi itu, baik kita
sadari maupun tidak kita sadari.
Body language alias
perilaku non verbal adalah proses komunikasi yang menyampaikan pesan tidak
dengan menggunakan kata-kata. Berikut adalah 7 macam body language dan
fungsinya:
Ekspresi wajah
Ekspresi wajah biasanya
mewakili emosi seseorang. Entah itu marah, senang, sedih, malu dan sebagainya. Ekspresi
wajah ini juga menentukan reaksi orang terhadapnya.
Misalnya, seseorang
yang ekspresi wajahnya terlihat sangat marah, biasanya orang langsung
menjauhinya atau berhati-hati terhadapnya. Takut-takut kalau orang itu
melampiaskan kemarahan kepadanya.
Gestur
Gestur adalah
isyarat yang menggantikan ucapan. Biasanya gestur ini lebih jujur dari pada
kata-kata yang diucapkan. Bisa saja seseorang mengatakan bahwa dia baik-baik
saja, sementara gestur tubuhnya memperlihatkan bahwa dia tidak nyaman.
Sebaliknya, gestur bisa
saja di manipulasi. Dibawah kontrol kesadaran penuh, orang yang suka berakting
bisa saja memanipulasi gesturnya untuk suatu tujuan tertentu.
Misalnya, seorang gadis
berpura-pura malu dan menunduk saja selama berbicara didepan calon mertuanya,
supaya dianggap sopan oleh calon mertua. Padahal aslinya tidak pemalu seperti
itu. (Opss, ada yang senyum-senyum) :D
Kontak mata
Hati-hati dengan kontak
mata, biasanya seseorang bisa membaca apa yang ada dihati kita lewat tatapan
mata.
Pernahkah kamu mendapatkan pandangan menelisik dari ibu kamu, ketika kamu
mengutarakan alasan saat kamu terlambat pulang malam? Mata orang yang berbohong
biasanya tidak berani menatap langsung atau menghindari kontak mata. So, kalau bohong pasti ketahuan!
Sentuhan
Sentuhan juga bisa
mewakili kata-kata. Jika ingin tahu pesan apa dibalik sebuah sentuhan. Rasakan saja
sekasar apa atau selembut apa sentuhan itu. jika sentuhannya di pipi, dengan
telapak tangan yang agak keras dan cepat. Itu tandanya kamu sedang ditampar. Dan
itu artinya kamu sedang dimarahi. (Ouh, sakitnya!) :D
Nada suara
Nada suara juga bagian
dari body language. Nada menentukan makna ucapan. Kata-kata yang sama bila di
ucapkan dengan nada berbeda, pasti lain artinya.
Contoh : kata
terimakasih. Kita tahu bahwa kata itu maknanya baik. Namun jika yang
mengucapkannya adalah orang yang sedang marah, sebagai bentuk kemarahannya dia
mengucapkan kata “MAKASIH!!!!” dengan intonasi yang meninggi plus seribu tanda seru dibelakangnya. Pasti
kamu bakalan refleks tutup kuping biar gak terngiang-ngiang.
Lain lagi jika ucapan
itu dikatakan oleh seseorang dengan intonasi lembut penuh kasih, wah, pasti mendengarnya
membuat hatimu adem.
Gaya bicara
Gaya bicara mengundang
keakraban atau sebaliknya. Mengapa demikian? Ya, kita tahu kalau gaya bicara
yang sopan, lembut, hangat, dan ramah membuat kita merasa nyaman. Pasti kita
sangat senang bertemu orang yang seperti itu.
Sebaliknya, gaya bicara
yang angkuh, egois, sok pintar, sok kaya, dan sok-sok lainnya. Itu jelas
membuat semua orang merasa jengah. Tau jengah gak? Itu loh. Perasaan pengen
melempar orang dihadapan kita ke samudra antartika atau ke segitiga bermuda. Alias
pengen orang itu lenyap dari hadapan kita. Nah, udah ngerti kan?
Terakhir, Jarak
Jarak berperan untuk
menandai adanya pesan yang sangat khusus atau ada rahasia yang harus dijaga. Artinya,
jika ada seorang teman yang mengajak kamu berbicara hanya berdua saja, ditempat
yang jauh dari orang-orang. Mungkin dia punya sesuatu pembicaraan yang sangat
rahasia. Bisa jadi dia mau minjam duit. Hehe.
No comments:
Post a Comment