Review J-Movie : Flying Colours (2015) - Halimah Daily
Banner IDwebhost

Home Top Ad

Post Top Ad

Tuesday, August 29, 2017

Review J-Movie : Flying Colours (2015)

J-Movie : Flying Colours (2015)
Drama ini berkisah tentang Kudo Sayaka. Siswa kelas 2 SMA yang punya kemampuan akademik setara dengan anak kelas 4 SD. 

Banyak hal yang telah Sayaka lalui di sekolah lamanya, sehingga dia masuk ke sekolah khusus perempuan yang memiliki jenjang hingga tingkat universitas. 

Siswa yang bersekolah disana langsung bisa melanjutkan ke universitas milik yayasan tersebut tanpa harus berlajar keras untuk tes masuk perguruan tinggi. Kesempatan itu disalahgunakan oleh Sayaka dan teman-temannya. Mereka hanya bermain dan bersenang-senang. Bahkan ketika guru sedang mengajar di kelas.


Aku suka sama semua karakter orang-orang yang mendukung Sayaka. Mereka benar-benar sesuatu! Sayaka beruntung punya orang-orang seperti itu didalam hidupnya. Berikut adalah tokoh-tokohnya :

Tsubota sensei

Banyak nilai-nilai positif yang menginspirasi dari drama ini. Terutama tokoh Tsubota sensei, menurutku sosok Tsubota sensei adalah guru idaman setiap murid di dunia ini.

Pertama kali Tsubota sensei memberikan kuis untuk Sayaka. Dia terkejut karena tidak satu pun jawabannya benar. Namun, yang lebih bikin aku terkejut malah pujian Tsubota sensei untuk Sayaka. Dia memuji kesungguhan Sayaka menjawab semua soal tanpa melewatkannya satu pun. Ternyata pujian memang dahsyat ya? Sayaka terlihat sangat senang belajar dengan Tsubota sensei.

Meski selalu memuji kesungguhan Sayaka dalam belajar, namun Tsubota sensei jujur mengatakan kemampuan akademik Sayaka setara dengan anak kelas 4 SD. Sehingga Sayaka memahami kekurangannya dan semakin giat belajar berkat dukungan Tsobota sensei yang selalu berpikiran positif.

Ibu sayaka

Sebagai Ibu dari tiga anak. Dia selalu mengayomi anak-anaknya penuh kasih. Terutama kepada Sayaka dan Mayumi, dua anak perempuannya yang diperlakukan berbeda oleh suaminya.

Sayaka kecil, selalu di bully di sekolah karena tidak pandai bergaul. Dengan sabarnya, sang ibu selalu mendampingi sayaka dan mencari solusi. Kenakalan sayaka di sekolah tidak dianggap hal yang memalukan oleh ibunya. Dia selalu percaya bahwa Sayaka adalah anak yang baik. Membela Sayaka selalu menjadi prioritasnya.

Ketika nilai prestasi Sayaka semakin buruk, ia memilihkan tempat bimbel terbaik. Bahkan saat suaminya tidak mau membayar biaya bimbel Sayaka, dia berkerja siang-malam untuk mencari uang. Pengorbanannya untuk Sayaka tidak pernah berhenti. Meski Sayaka terlihat tidak ada harapan untuk menjadi anak pintar.

Mayumi-chan

Tokoh Mayumi juga tidak kalah memukau. Adik bungsu Sayaka yang masih SMP ini sangat baik. Pernah ketika dia sedang menonton film kartun kesayangannya, tiba-tiba Sayaka mengganti chanel berita untuk tugas belajarnya dari Tsubota Sensei. Dia mengalah dan tidak rewel. Bahkan ketika dia harus ditinggal-tinngal oleh ibunya karena berkerja siang-malam untuk membiayai bimbel Sayaka, dia juga mengatakan tidak keberatan.

Reiji Mori

Reiji-kun adalah murid baru ditempat bimbel Sayaka. Reiji menolak untuk belajar karena tidak mau kuliyah di kejaksaan seperti saran ayahnya. Sebelum ikut kelas bimbel, Reiji hanya bermain game sepanjang waktu. Namun karena melihat Sayaka yang sangat antusias belajar, dia juga ingin seperti itu. perubahan Sayaka menginspirasi dirinya. Kesungguhan belajar Reiji-kun membuatnya menahan cinta. Dia menyukai Sayaka dalam diam.

Teman hang-out Sayaka

Sayaka punya teman akrab di sekolah. Teman-temannya sangat menyenagkan. Tapi, ketika Sayaka terlihat belajar saat sedang karoke bersama. Mereka merasa kasihan padanya. Mereka ingin Sayaka berhasil. Jadi, mereka memutuskan untuk berhenti mengajak Sayaka bermain sampai dia lulus tes masuk perguruan tinggi. Selama satu tahun Sayaka berjuang tanpa bermain-main. Selama itu juga sahabatnya merindukannya. Pengorbanan sahabat yang sangat mengharukan, Ya?

Tokoh Utama, Sayaka-chan

Meski dia tahu bahwa dirinya sangat bodoh, tetapi dia tidak meyerah untuk mewujudkan mimpinya kuliyah di universitas Keio. Ia bahkan tidak punya waktu untuk tidur dan bermain-main. Sayaka tiba-tiba menjadi sangat keren. Bahkan teman-temannya ingin seperti Sayaka.

Bagian yang paling aku sukai adalah ketika Sayaka tertidur di kelas karena kelelahan belajar sepanjang malam. Dia dimarahi guru killer. Sayaka yang merasa direndahkan menyatakan tekadnya untuk masuk ke universitas Keio. Tentu saja gagasannya ditertawai sang guru dan seisi kelas. Tapi Sayaka tetap bersikeras. Mereka taruhan. Jika Sayaka tidak lulus, maka dia harus berkeliling sekolah tanpa memakai baju. Dan sebaliknya jika Sayaka lulus, bapak guru killer itu yang harus berkeliling sekolah tanpa baju. Tantangan yang menggelikan bukan? Aku sampai tertawa melihat kekonyolan guru bodoh itu.


Ketika perayaan kelulusan.  Sayaka dan teman-temannya mengabadikan moment taruhan mereka dengan guru killer yang mengejek Sayaka. Mereka berfoto dengan pose yang lucu. Guru killer tanpa baju, bukankah itu menggelikan?

No comments:

Postingan Terbaru

Hey, Kok Sedih? Perlu Sedikit Motivasi Untuk Move On?

Halimahdaily.com - Bukan begini cara menjalani hidup. Membuang banyak waktu dengan bertanya 'apa salahku?'. Tak perlu tanyakan i...

Translate

Post Bottom Ad

Halaman